Gastritis

Terapi Gastritis dengan Tahitian Noni atau Maxidoid

Tanya: Saya seorang pria berusia 56 tahun sering mengeluhkan sakit nyeri di lambung, mual, kembung dan muntah di bagian lambung. Dokter memberi diagnose yaitu Gastritis. Bagaimana peranan Morinda Beverage mengatasi hal diatas ?

Jawab: Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan. Berdasarkan jangka waktu perkembangan gejala, gastritis dibagi menjadi dua, yaitu akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan kronis (berkembang secara perlahanlahan). Lambung mempunyai sel-sel penghasil asam dan enzim yang berguna untuk mencerna makanan. Untuk melindungi lapisan lambung dari kondisi radang atau pengikisan asam, sel-sel tersebut juga sekaligus menghasilkan lapisan “lendir” yang disebut mucin. Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak.
Beberapa gejala Gastritis di antaranya :
Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung, kehilangan nafsu makan, cepat merasa kenyang saat makan, perut terasa kembung, cegukan, mual, muntah, sakit perut, gangguan saluran cerna, Buang air besar dengan tinja berwarna hitam pekat serta muntah darah.

Gastritis

Berikut ini sejumlah hal yang dapat menyebabkan Gastritis, diantaranya:
– Infeksi bakteri H. pylori
– Efek samping konsumsi obat antiinfl amasi nonsteroid (misalnya ibuprofen dan aspirin) secara berkala
– Stres
– Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
– Penyalahgunaan obat-obatan
– Reaksi autoimun
– Pertambahan usia
– Infeksi bakteri dan virus
– Penyakit Crohn
– Penyakit HIV/AIDS
– Refluks empedu
– Anemia Pernisiosa
– Muntah kronis
– Sindrom Dispepsia : nyeri ulu hati, mual, kembung muntah.
– Perdarahan : Hematemesis (muntah darah) dan Melena (BAB darah).
– Anemia.
– Riwayat penggunaan obat-obatandan zat kimia.

Gastritis terbagai atas dua :
1. Gastritis Akut.
2. Gastritis Kronik.

Secara klinis ada juga yang membagi Gastritis atas 3 jenis yaitu :
1. Erosive Hemorrhagik Gastritis.
2. Nonerosive, Chronic Active Gastritis.
3. Atrophic ( Fundal Gland) Gastritis.

terapi-Gastritis-tahitian-noni-maxidoid-087856345556

Gejala Gastritis Akut
• Sindrom Dispepsia : nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah.
• Perdarahan : Hematemesis (muntah darah) dan Melena (Buang air besar darah).
• Anemia.
• Riwayat penggunaan obat-obatan dan zat kimia.
• Gambaran makroskopik : erosi mukosa lambung atau ulkus
dangkal.
• Komplikasi perdarahan – syok hemoragik.

Gejala yang ditimbulkan yaitu:
– Rasa tidak nyaman, rasa terbakar.
– Lapar oleh karena rangsangan ujung saraf.
– Pada dasar luka oleh asam lambung.
– RASA SAKIT TIMBUL SESUDAH MAKAN –> penderita takut makan.

Lokasi sakit : Ulu hati, kiri dan kanan garis tengah perut.
Sifat sakit :
• Mulai pada satu titik (penderita dapat menunjuk satu titik lokasi) –> menyebar dan menjalar ke bahu kanan.
• Rasa sakit bisa hilang / berkurang bila diberi obat atau muntah.
• RASA SAKIT BERTAMBAH BILA DIBERI MAKAN. Anoreksia, mual dan muntah dan BB menurun –> PENDERITA TAKUT MAKAN.
• Sendawa, regurgitasi makanan dan asam.
• Gembung –> perforasi.

Terapi Gastritis dengan Tahitian Noni atau Maxidoid

Adapun Treatment TNBB yang dapat diberikan yaitu :
Tahitian Noni Liquid Supplement :
3 x 60 ml ( pagi, siang, sore dan malam)
Morinda Extra :
3 x 45 ml ( pagi, siang, dan malam)
Maxidoid :
3 x 30 ml ( pagi, siang dan malam)

Gastritis Kronik
Penyebab Multifaktor :
1. Faktor konstitusi : Genetik dan imunologik.
2. Faktor lingkungan : Rangsangan dalam waktu lama, berulang, terus-menerus, sehingga menyebabkan kerusakan mukosa lambung.
Misalnya; obat-obatan, alkohol, rokok, psikologis dan infeksi bakteri Helicobacter Pylori.

Peranan TNBB dalam mengatasi Gastritis bertujuan yaitu :
1. Anti peradangan karena merupakan kaya akan iridoid.
2. Anti peradangan dengan Inhibisi Cox-2.
3. Menetralisir asam lambung dan regenerasi sel-sel lambung yang terdiri dari ikatan xeronin dan serotonin
4. Meningkatkan sekresi NO (Nitric Oxide) : Meningkatkan aliran dari lambung, meningkat nutrisi dan oksigen ke jaringan yang tukak sehingga mempercepat penyembuhan.
5. Antimikroba karena mengandung etanol, metanol dan asetil asetat.
6. Imunomodulator .
7. Merubah pH asam ke pH yang lebih optimal .
8. Menormalkan peristaltik usus – TNBB kaya serat.

Terapi Supportif yang dapat diberikan berupa:
1. Makanan dan minum jangan berlebih-lebihan.
2. Mengunyah makanan selembut mungkin 32-45 kali kunyahan.
3. Membatasi makanan berlemak, gorengan, bakaran (sate).
4. Membatasi daging dan makanan lemak tidak jenuh
5. Cukup serat dalam sehari – sebagai penetral pH dan menormalkan peristaltik usus.
6. Menghindari minuman kopi, soda dan sebagainya.
7. Makanan merangsang seperti pedas-pedas, asam dan soda tinggi seperti soft drink
8. Stop konsumsi obat-obatan : penghilang rasa nyeri.
9. Hidup rileks dan menjauh dari stres.
10. Makanan teratur dan cukup istirahat .

Hubungi

081242585758 WA
087856345556

DISCLAIMER

Hasil yang diperoleh pada setiap individu dapat berbeda, tergantung kondisi sel, umur, pikiran, berat badan, pola makan, tingkat stress, gaya hidup, berat ringannya penyakit, serta macam-macam gangguan kesehatan lainnya pada masing-masing individu tersebut.

Untuk itu SANGAT PENTING konsultasikan cara pemakaian dan dosis yang tepat dengan IPC (Independent Product Consultant) kami.

Pre Menstruasi Syndrome

Tanya:

prementsrualsyndromeSaya seorang wanita yang berusia 27 tahun sering mengeluhkan sakit kepala, mengalami mood yang tidak baik, nyeri sendi dan otot, mengalami kelelahan, dan muncul secara periodik pada saat terjadinya menstruasi setiap bulan. Dokter memberi diagnose yaitu Pra Menstruasi Syndrome. Bagaimana peranan Morinda Beverage mengatasi hal diatas?

Jawab:

Pra Menstruasi syndrome (PMS) atau Sindrom pra haid adalah kumpulan gejala normal yang tidak menyenangkan yang terjadi dan terkait dengan siklus menstruasi wanita. Premenstrual syndrome atau sering disingkat PMS adalah sebuah kondisi medis yang mempunyai gejala- gejala fisik dan psikis tertentu dan mempengaruhi hampir semua wanita subur. Gejala yang dialami tersebut umumnya sama pada setiap wanita, yang berbeda adalah tingkat keparahannya.

Sebagian besar wanita yaitu sekitar 80%-95% akan mengalami pra menstruasi syndrome. Hal ini diperkirakan terjadi sekitar 8 minggu
sebelum menstruasi. Berdasarkan lamanya nyeri dibagi dua yaitu:

  1. Nyeri akut
    – Nyeri yang berdurasi sampai 7 hari yang biasanya terjadi secara tiba-tiba.
    – Gejala dapat berjam-jam, berhari-hari atau selama seminggu.
    – berhubungan dengan jaringan rusak atau inflamasi.
  2. Nyeri kronis
    – Nyeri dengan durasi lebih lama, berbulan-bulan bahkan tahunan.
    – Merupakan penyakit kronis yaitu Diabetes Melitus, Reumatik, nyeri tulang belakang, dan sebagainya.
    – Berdasarkan asalnya, nyeri dibagi dua yaitu nyeri nosiseptif dan nyeri neuropati.
  3. Nyeri Nosiseptif
    – Nyeri yang timbul akibat rangsangan langsung pada reseptor nyeri (nosiseptor).
    – Rangsangan berupa mekanis, suhu dan zat kimia.
    – Dibedakan atas dua jenis berdasarkan lokasinya:
    a. Somatik.
    b. Visceral.
    Nyeri Somatik:
    • Timbul karena ada kerusakan jaringan kulit, otot atau jaringan lunak –> melepaskan mediator inflamasi : prostaglandin, enzim proteolitik, histamin dan bradikinin.
    • Nyeri tajam, tusuk, berdenyut dan mudah diketahui lokasinya.
    Nyeri visceral:
    • Nyeri akibat stimulasi saraf otonom yang berada pada organ dalam tubuh; jantung, paru, saluran cerna dan saluran urogenitalia.
    • Lokasi samar.
    • Penyebab iskmia, kontraksi, Inflamasi dan peregangan.
  4. Nyeri Neuropati
    • Nyeri akibat kerusakan saraf perifer dan saraf pusat
    Penyebabnya yaitu :
    • Yang pasti belum diketahui. Diduga PMS terkait dengan ketidakseimbangan hormon estrogen progesteron di dalam
    tubuh.
    • Konsentrasi estrogen mendadak melimpah akibat :
    – Estrogen yang melimpah untuk stimulasi folikel.
    – Tubuh tidak mampu memecah estrogen akibat kurangnya
    – Asupan vitamin B kompleks, terutama B6.
    – Terlalu sedikit estrogen yang dibuang keluar tubuh. Karena mogoknya fungsi pembuangan karena kekurangan Mg, Ca dan Seng.
    • PMS diperparah dengan komsumsi terlalu banyak gula.

Adapun gejala Pra Menstruasi Syndrome yaitu :
Gejala Psikologis:
• Sensitif (mudah tersinggung), pemarah.
• Mudah gugup, agresif, gelisah.
• Sulit mengingat dan tidak dapat berpikir jernih.
• Mudah panik, kebingungan dan susah berkonsentrasi.
• Mudah stress, depresi dan sulit tidur (insomnia).
• Gairah seksual menurun.
• Perubahan nafsu makan.
Gejala fisik:
• Sakit kepala.
• Sakit perut dan kembung.
• Payudara membengkak dan mengeras.
• Otot-otot terasa lemah.
• Rasa sakit disekujur tubuh.

Adapun Treatment TNBB yang dapat diberikan yaitu :
Tahitian Noni Liquid Supplement : 4 x 60 ml ( pagi, siang, sore dan malam)
Morinda Extra : 3 x 60 ml ( pagi, siang, dan malam)
Maxidoid : 3 x 45 ml ( pagi, siang dan malam)

Hubungi

081242585758 WA
087856345556

DISCLAIMER

Hasil yang diperoleh pada setiap individu dapat berbeda, tergantung kondisi sel, umur, pikiran, berat badan, pola makan, tingkat stress, gaya hidup, berat ringannya penyakit, serta macam-macam gangguan kesehatan lainnya pada masing-masing individu tersebut.

Untuk itu SANGAT PENTING konsultasikan cara pemakaian dan dosis yang tepat dengan IPC (Independent Product Consultant) kami.

Terapi Lupus

Lupus Eritematosus Sistemik

Tanya:

Saya seorang wanita sering mengalami kelelahan yang luar biasa, sakit kepala dan muncul ruam kemerahan yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan hidung serta mengalami sakit kepala serta nyeri sakit kepala yang hebat. Dokter memberi diagnose yaitu Lupus Eritematosus Sistemik. Bagaimana peranan product Morinda dalam mengatasi hal tersebut diatas?

Jawab:

Lupus adalah istilah dari bahasa latin yang berarti Serigala. Hal ini disebabkan penderita umumnya memiliki ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi serigala (berwarna putih). Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) yang dikenal sebagai Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan, sedangkan sistemik bermakna menyebar luas ke berbagai organ tubuh.

terapi-lupus

Diperkirakan 1 juta penduduk Indonesia menderita LES. Penderita Lupus yang didata oleh YLI (Yayasan Lupus Indonesia) ada sekitar 10.114 Odapus (Orang Dengan Lupus), berumur antara 15-45 tahun, 90 persen adalah perempuan muda dan sisanya 10 persen laki-laki dan anakanak. Di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang dan lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Di Amerika Serikat lebih sering terjadi pada orang Asia (18-24 tiap 100.000), orang kulit hitam (4 tiap 100.000) dan lebih sering pada orang Cina dan Asia
Tenggara. Lupus merupakan penyakit infl amasi (peradangan) kronis yang menyerang berbagai bagian tubuh, terutama kulit,
persendian, darah, dan ginjal. Penyebab Lupus merupakan gabungan beberapa faktor yaitu :
• Keturunan hanya 10%.
• Faktor lingkungan yaitu Sinar matahari—>merubah DNA dermis —-> mempercepat apoptosis sel – sel kulit.
• Emosi
• Penggunaan Obat yang berlebihan seperti: Hidralazin, Prokainamid, Isoniazid, Hidantoin, Klorpromazin, Metildopa.
• Hormon sex wanita : pria = 9:1, Menarche : Menopause = 3:1
• Infeksi virus, bakteri
• Diet tinggi lemak jenuh

Adapun gejala Lupus yaitu :
1. Gejala subyektif : demam, tiada napsu makan, nyeri otot, nyeri sendi dan badan terasa lemah.
2. Kelainan kulit
• 30% penderita mengalami gejala kulit —-> 65% diantaranya memiliki gejala yang sama yaitu —–> 30%- 50% mengalami bercak kulit bentuk kupu-kupu sebagai tanda klasik.
• Beberapa berupa bercak merah yang disebut sebagai lupus discoid.
• Alopecia (botak) serta luka pada: mulut, hidung, saluran kemih dan vagina.
3. Otot dan sendi.
• Artritis lupus tidak menyebabkan kerusakan sendi. Kurang 10% yang mengalami gangguan sendi tangan dan kaki.
• Dapat terjadi pada lebih dari 90% anak dengan LES.
• Umumnya simetris, pada beberapa sendi besar maupun kecil.
• Biasanya sangat responsif terhadap terapi dibandingkan dengan kelainan organ yang lain pada LES.
4. Hematologi
• Anemia terjadi lebih 50% kasus. Kelainan hematologi yang sering
terjadi adalah limfopenia, anemia, trombositopenia, dan lekopenia.
• Kelainan hematologi ini bisa oleh karena Lupus, bisa juga karena efek samping terapi obat
5. Jantung
• Penderita Lupus dapat mengalami kelainan jantung seperti perikarditis, miokarditis dan endokarditis. Aterosklerosis lebih sering terjadi dan perkembangannya lebih cepat dibanding pada non lupus.
6. Paru
• Kelainan paru berupa pleuritis, efusi pleura, pneumonia, Hipertensi pulmonal, emboli paru dan perdarahan paru.
7. Renal
• Hematuria atau proteinuria sebagai gejala kelaianan ginjal. Gangguan ginjal akut dan kronis berupa lupus nephritis yang dapat menuju ke gagal ginjal akut atau gagal ginjal stadium akhir. Karena diagnosa dan penanganan dini Lupus,maka gagal ginjal stadium dini terjadi hanya kurang dari 5%.
8. Neuropsikiatri
• Gejala neuropsikiatri dapat berupa gejala sistem saraf pusat dan saraf perifer. Gejala neuropsikiatri pada lupus yang paling sering adalah sakit kepala, disfungsi kognitif, gangguan mood, kelainan serebrovaskular, kejang, polineuropati, kecemasan dan psikosis .
9. Neurologi
• Kelainan neruologi pada Lupus berpengaruh secara nyata terhadap kesakitan dan kematian. Gejala neurologi berupa neuropsikiatri sistemik lupus eritematosus (NPSLE). Salah satu kelainan ini adalah kerusakan berat pada epitel sel dari barier pembuluh darah-otak (kelainan susunan saraf pusat). Gejala neurologi berupa : sakit kepala, depresi, kejang, gangguan kognitif (kehilangan memori), gangguan mood, kelainan serebrovaskular, polineuropati, kecemasan, psikosis dan gangguan yang terberat adalah gangguan personal. Tapi lebih 60% wanita yang menderita Lupus mengalami depresi.
10. Reproduksi
• LES dapat merupakan satu penyulit kehamilan, dimana mempunyai potensi untuk mengakibatkan kematian janin, kelahiran preterm maupun kelainan pertumbuhan janin.
• Bayi yang lahir dari ibu yang mengindap LES dapat menyebabkan lupus eritematosus neonatal, walaupun kejadiannya jarang (1:20.000 kelahiran hidup). Bayi baru lahir dari ibu penderita Lupus, mengalami gejala Lupus umumnya berupa Lupus diskoid. Kadang berupa gangguan sitemik seperti gangguan jantung dan hepatosplenomegali.
Tapi Lupus neonatus biasanya tidak ganas dan sembuh sendiri. Angka kelahiran hidup pada penderita Lupus diperkirakan 72%.

paket-1-maxidoid-1-tahitian-noni-original-081242585758Adapun Treatment TNBB yang dapat diberikan yaitu :
Tahitian Noni Liquid Supplement : Interval frekwensi per 3 jam dengan 60 ml per hari ( 6 x 60 ml )
Morinda Extra : Interval frekwensi per 4 jam per hari ( 4 x 60 ml)
Maxidoid : 3 x 60 ml ( pagi, siang dan malam)

Dan jangan lupa untuk mengkonsumsi air putih hangat minimal 3 liter / hari karena Morinda Bioactive Beverage mudah larut dalam air dan komunikasi antar sel didalam tubuh dapat saling tercipta dengan baik.

1. Preventif
– Superantioksidan :
• Sebagai anti oksidan eksogenous yang dapat mengaktifkan antioksidan endogenous (antioksidan di dalam tubuh).
• Imunomodulator.
2. Kuratif
• TNBB mempunyai zat bioaktif utama. Iridoid dapat bekerja di tingkat gen yang dapat memperbaiki kerusakan sel. Iridoid bersifat sebagai adaptogen. Autoimun merupakan reaksi hipersensitif sistem imun tubuh terhadap sel normal.
• Iridoid dapat menghambat reaksi yang berlebihan. Iridoid sebagai anti inflamasi (anti peradangan) yang poten dapat memperbaiki kerusakan sel.
• Analgesik yang kuat karena TNBB memiliki efek setara 70% morphin alam.
3. Promotif
• TNBB tidak mempunyai efek samping dan aman bagi ibu hamil dan dapat dikomsumsi sebagai maintenance bagi penderita SLE.
• TNBB sebagai nutriceutikal alami yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh —-> Baik untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh —–> mencegah kasus residif (kekambuhan).

Terapi Suportif yang dapat diberikan yaitu :
► Doa —-> aktivitas spiritual.
► Odapus (Orang dengan Lupus) perlu perbaikan gaya hidup agar tidak sering kambuh.
► Cukup istirahat.
► Bekerja normal ketika lupus sedang terkontrol baik.
► Menghindari (meminimalkan) paparan matahari,
► Mengatur diet dan nutrisi.
► Mengelola stress.

Info Lebih Lanjut, Hubungi
Bapak Alex
WA/SMS: 0812 42 585758
0878 5634 5556

DISCLAIMER

Hasil yang diperoleh pada setiap individu dapat berbeda, tergantung kondisi sel, umur, pikiran, berat badan, pola makan, tingkat stress, gaya hidup, berat ringannya penyakit, serta macam-macam gangguan kesehatan lainnya pada masing-masing individu tersebut.

Untuk itu SANGAT PENTING konsultasikan cara pemakaian dan dosis yang tepat dengan IPC (Independent Product Consultant) kami.